Wednesday, 7 January 2015

Landasan Ilmiah Bimbingan dan Konseling

BAB II
PEMBAHASAN

Pelayanan Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan professional yang memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori-teorinya, pelaksanaan kegiatannya, maupun pengembangan-pengembangan pelayanan itu secara berkelanjutan.
1.     Keilmuan Bimbingan Konseling
Ilmu, sering juga disebut “Ilmu pengetahuan”, merupakan sejumlah pengetahuan yang disusun secara logis dan sistematik. Pengetahuan ialah sesuatu yang diketahui melalui panca indera dan pengolahan daya pikir. Dengan demikian, ilmu bimbingan dan konselin adalah berbagai pengetahuan tentang bimbingan dan konseling yang tersusun secara logis dan sistematik. Sebagaimana layaknya ilmu-ilmu yang lain, ilmu bimbingan dan konseling tentunya mempunyai objek  kajian tersendiri,  metode penggalian pengetahuan yang menjadi ruang lingkupnya, dan sistematika pemaparannya.
            Objek kajian bimbingan dan konseling adalah upaya bantuan yang diberikan kepada individu yang mengacu pada keempat fungsi pelayanan, yaitu fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pemeliharaan/ pengembangan. Segenap hal yang berkkenaan dengan upaya bantuan itu(termasuk didalamnya karakteristik individu yang meperoleh layanan, jenis-jenis layanan dan kegiatan, kondisi pelayanan, dan lain-lain) diungkapkan, dipelajari seluk beluk dan sangkut pautnya, ditelaah latar belakang dan kemungkinan masa depan, dan akhirnya disusun secara logis dan sistematis menjadi paparan ilmu.
            Bagaimana cara mengungkapkan pengetahuan tentang bimbingan dan konseling itu ? untuk itu dapat dipergunakan berbagai cara atau metode,  seperti pengamatan, wawancara, analisis dokumen (riwayat hidup, laporan perkembangan, himpunan data, dan lain-lain), prosedur tes dan inventori, analisis laboratoris. Melalui metode-metode itu akan diperoleh sejumlah besar pengetahuan tentang objek kajian bimbingan dan konseling.
            Namun demikian, pengetahuan yang banyak itu belum memiliki makna yang lebih luas dan belum dapat dimanfaatkan, serta belum menjadi bagian dari ilmu bimbingan dan konseling, apabila belu ditafsirkan dan diberi arti baik secara spesifik maupun luas dalam kaitannya dengan wilayah kajian bimbingan dan konseling. Pemberian makna dan arti itu harus dilakuakan secara logis sistematik, bedasarkan penalaran dan kaidah-kaidah keilmuan laras dan mapan. Paparan melalui laporan hasil penelitian, buku teks, dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya mengenai objek kajian bimbingan dan konseling.
            Telah lama dikenal, bahkan sejaka awal gerakan bimbinggan dicetuskan, pelayanan bimbingan dan konseling menekankan pentingnya logika, pemikiran, pertimbangan, pengolahan lingkungan secara ilmiah (MCDaniel, 1956). Dalam kaitan itu, McDaniel menegmukakan bahwa konselor adalah seorang ilmuwan, karena mendasarkan teori, pendekatan, dan tindakan-tindakan pada kaidah-kaidah keilmuan. Disamping itu, konselor juga disebutkan sebagai seniman, karena apa-apa yang dilakukannya tidak tyerlepas dari unsur-unsur kemanusiaan yang harus didekati dan ditangani dengan penuh kehangatan dan kreativitas dalam hubungan antar pribadi (antara onsdlor dengan klien). Dalam kaitan itu dapat disimpulkan bahwa keilmuan bimbingan dan konseling harus diimbango (dilengkapi) dengan unsure-unsure seni hubungan antar pribadi.

2.     Peranan Ilmu Lain dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling.
Sebagaiman ilmu-ilmu yang lain, bimbingan dan konseling juga merupakan ilmu yang bersifat multiferensial, artinya ilmu dengan rujukan ilmu yang lain. Ilmu psikologi, imu pendidikan, dan ilmu filsafat telah memberikan sumbangan yang besar terhadap ilmu bimbingan dan konseling. Demikian juga dengan ilmu sosiologi telah memberikan pemahaman tentang peranan individu dalam berfungsinya masyarakat, keluarga, interaksi individu dalam kelompok; gabungan antara ilmu sosiologi dan ilmu ekonomi telah memberikan peahaman tentang kondisi status sosial-ekonomi individu; gabungan antara ilmu sosiologi, ilmu antropologi dan ilmu kebudayaan telah memberikan pemahaman tentang latar belakang antropologi sosial-budaya klien; ilmu-ilmu kemasyarakatn dan lingkungan telah memberikan pemahaman interaksi timbal balik antara individu dan lingkungan; ilmu hukum, agama dan adat istiadat telah memberikan pemahaman tentang nilai dan norma yang harus diikuti oleh individu dalam menjalani kehidupan dimasyarakat; ilmu statistic dan evaluasi telah memberikan pemahaman tentang kehidupan teknik-teknik pengukuran dan evaluasi karakteristik individu; ilmu biologi telah memberikan pemahaman tentang kehidupan kejasmanian individu. Adanya sumbangan dari berbagai ilmu tersebut sangat penting bagi pembentukan dan pengembangan teori-teori serta praktek pelayanan bimbingan dan konseling.
Disamping itu, ada perangkat teknologi yang berkembang cepat dewasa ini, yaitu computer, yang secara langsung dapat dimanfaatkan dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Sejak tahun 1980-an peranan computer telah banyak dikembangkan. Bidang yang banyak memanfaatkan jasa komputer ialah bimbingan karir dan bimbingan/ konselor pendidikan (Gaushel, 1984). Selain keuntungan aspek-aspek teknis yang dapat dipetik dari penggunaan komputer itu, menurut Gaushel ialah meningkatnya motivasi klien untuk mengikuti layanan/ kegiatan konseling, serta keuntungan-keuntungan lainnya dalam kegiatan testing dan administrasi pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh.

3.     Pengembangan Bimbingan dan Konseling melalui Penelitian
Bimbingan dan Konseling, baik teori maupun praktik pelayanannya besifat dinamis dan berkembang, seiring dengan ilmu-ilmu yang memberikan sumbangan dan seiring pula dengan perkembangan budaya manusia pendukung pelayanan bimbingan dan konseling boleh jadi dapat dikembangkan dibelakang meja, melalui proses pemikiran dan perenungan, namun pengembangan yang lebih lengkap dan teruji di dalam praktek, ialah apabila pemikiran dan perenungan itu memperhatikan pula hasil-hasil penelitian di lapangan. Pengembangan praktek pelayanan bimbingan dan konseling tidak boleh tidak harus melalui penelitian, bahkan kalau dapat penelitian yang bersifat eksperimen. Dengan deimikian, melalui penelitian suatu teori dan praktek bimbingan dan konseling menemukan pembuktian tentang ketepatan dan/ atau kefektifan/ keefisiennya di lapangan.
Penelitian adalah jiwa dari perkembangan ilmu dan teknologi. Apabila pelayanan bimbingan dan konseling diinginkan untuk berkembang dan maju, maka penelitian dan aspek yang diteliti harus terus menerus dilakukan. Tanpa penelitian, perkembangan pelayanan bimbingan dan konseling akan mandul dan steril.  
BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Ilmu, sering juga disebut “Ilmu pengetahuan”, merupakan sejumlah pengetahuan yang disusun secara logis dan sistematik. Pengetahuan ialah sesuatu yang diketahui melalui panca indera dan pengolahan daya pikir. Dengan demikian, ilmu bimbingan dan konselin adalah berbagai pengetahuan tentang bimbingan dan konseling yang tersusun secara logis dan sistematik. Sebagaimana layaknya ilmu-ilmu yang lain, ilmu bimbingan dan konseling tentunya mempunyai objek  kajian tersendiri,  metode penggalian pengetahuan yang menjadi ruang lingkupnya, dan sistematika pemaparannya.
Sebagaiman ilmu-ilmu yang lain, bimbingan dan konseling juga merupakan ilmu yang bersifat multiferensial, artinya ilmu dengan rujukan ilmu yang lain. Ilmu psikologi, imu pendidikan, dan ilmu filsafat telah memberikan sumbangan yang besar terhadap ilmu bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan Konseling, baik teori maupun praktik pelayanannya besifat dinamis dan berkembang, seiring dengan ilmu-ilmu yang memberikan sumbangan dan seiring pula dengan perkembangan budaya manusia pendukung pelayanan bimbingan dan konseling boleh jadi dapat dikembangkan dibelakang meja, melalui proses pemikiran dan perenungan, namun pengembangan yang lebih lengkap dan teruji di dalam praktek, ialah apabila pemikiran dan perenungan itu memperhatikan pula hasil-hasil penelitian di lapangan.

B.   DAFTAR PUSTAKA
Sodik, Abror. 2014. Pengantar Bibingan dan Konseling. Yogyakarta
Prayitno dan Erman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

No comments:

Post a Comment